0

Terjemah Qashidah Burdah Al Madih

Kategori: Terjemah Kitab | Dilihat: 294 Kali
Harga: Rp 12.00020%
Rp 15.000
Grosir
Beli (>=20)
Tambah ke Wishlist

Pemesanan Juga dapat melalui :

Whatsapp SMS Telp
Rincian Buku :
Pengarang : Muhammad bin Sa'id al-Bushiri
Penerjemah : Sholeh Ibn Darim
Penerbit Manba'ul Huda
Cover : Soft Cover
Dimensi : 14 x 20 cm
Isi Kertas : HVS Paper
Jumlah Halaman : 68 Hal
Berat : 100 Gram

Deskripsi Produk

Kecintaan seseorang terhadap sosok panutan memang bisa di gambarkan dan di wujudkan melalui berbagai media, salah satu di antaranya lewat baitan syair seroang pujangga yang mengkiaskan dan menggambarkan fujian-fujian terhadap baginda Rasulullah S.A.W.

Hal ini tertuliskan pada hadirnya sebuah karya cipta terbaik yang sudah menjadi kajian dan bacaan penting di dunia pesantren ahlu sunnah waljamaah, dimana saat momen-momen penting terutama di bulan kelahiran baginda Rasullullah S.A.W karya berbentuk shalawat itu selalu di bacakan oleh para Santri.
Adalah shalawat burdah yang sudah begitu di kenali oleh para kalangan pondok-pondok pesantren, bahkan hampir semua umat islam sudah mengenal apa itu shalawat burdah yang mengandung hikmah-hikmah tertentu yang menceritakan kisah baginda Rasulullah S.A.W selama masih hidup.

Kalangan pesantren, masyarakat tradisional dan kaum Ahlussunnah wal Jamaah tentu sangat karib- akrab dan bahkan mendarahdaging dengan syair/qashidah ini. Sekurang-kurangnya sudah delapan abad bergulir tradisi Burdahan dilestarikan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Syair Burdah yang berjumlah 163 bait ditulis oleh seorang pujangga yaitu Imam al-Bushiri, ia adalah seorang imam para penyair pujian untuk para kekasih Tuhan semesta alam, penyusun al-Burdah yang mulia yg merupakan qasidah paling terkenal dalam pujian kepada Nabi SAW dalam bahasa arab. Namanya Imam Muhammad bin Sa'id al-Bushiri.

Al-Bushiri memulai hidupnya dengan menghafal Al-Qur'an dan belajar ilmu-ilmu agama dan bahasa arab. Lalu menempuh jalan tasawuf dengan bimbingan gurunya Abu al-Abbas al-Mursi. Kepenyairannya telah begitu detas mengilhamkan banyak qasidah puji-pujian untuk manusi termulia- semoga rahmat termulia dan salam paling sempurna tercurah kepada Rasulullah.
la wafat di Iskandariah tahun 696 H. Makamnya di Masjidnya disebuah pantai berhadapan dengan Masjid Abu al-Mursi. Banyak pecinta menziarahinya. Kala itu al-Bushiri terkena penyakit lumpuh setengah badan. Tubuhnya yg kurus menanggung rasa sakit tak terkira. Para dokter tak mampu mengobatinya. Ketika penyakitnya ini amat memberatkan, ia bertekad menyusun qasidah pujia-pujian untuk Rasulullah SAW. Dengan qasidah ini ia berniat untuk memohon (kesembuhan) kepada Allah melalui syafaat Rasulullah SAW. Ia pun mulai menyusun qasidah itu yang dikenal sebagai "Burdah" (selimut).

Produk Terkait
Butuh Bantuan?