Beberapa waktu lalu, tersebar sebuah video ceramah Da'i dari Arab yang telah fasih ber- bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa tata cara ibadah Qurban orang Indonesia hanya ikut nenek moyang, tidak ikut aturan Islam. Suasana pun sedikit gaduh. Sampai akhirnya ia datang ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat untuk melakukan tabayun atau klarifikasi.

Namun jejak digital tak pernah hilang. Video itu selalu laris dibagikan dan dijadikan bahan diskusi di masyarakat, terutama pengguna media sosial. Padahal, sesungguhnya ituhanya soal khilafiah dalam ibadah Qurban yang semuanya ada rujukan dan kajiannya dari para ulama salaf.

Nah, buku ini hadir di antaranya untuk membahasnya. Sekaligus menjawab ragam problematika seputar ibadah Qurban di masyarakat. Antara lain, bagaimana hukumnya arisan Qurban? Sampaikah pahala Qurban untuk mayit? Bisakah Qurban kita digabung dengan aqiqah? Bagaimana hukumnya menjual kulit hewan Qurban untuk biaya penyembelihan? dan ragam per- tanyaan lainnya.