Kitab Kuning Mutammimah al Ajurumiyah
Rincian Kitab:
Penulis | : Syekh Abdullah bin Ahmad al Faqihi |
Penerbit | : Nurul Huda |
Jilid Cover | : Soft Cover (Kurasan) |
Dimensi | : 19 x 27 cm |
Isi Kertas | : Nanking Paper |
Jumlah Halaman | : 100 Hal |
Berat | : 180 Gram |
Deskripsi Produk
Untuk memahami makna yang terkandung dalam kitab Al-Qur'an dan Hadits, pelajar atau santri harus mempelajari ilmu-ilmu Bahasa Arab yang tentunya sangat beraneka ragam. Di antaranya ilmu retorika (ilm al-balaghah), ilmu morfologi (Ilm ash-sharfi), ilmu sintaksis (ilm an-nahwi), ilmu semantik (ilm ad-dalalah), dan masih banyak lagi.
Salah satu kitab yang mempelajari ilmu-ilmu Bahasa arab, khususnya ilmu sintaksis (nahwu) atau ilmu yang mengkaji tata Bahasa Arab adalah Kitab Mutammimah Al-Ajurumiyah Fi Ilm Al-Arabiyah. Kitab ini ditulis oleh Syaikh Syamsuddin Al-Maliki. Nama asli beliau adalah Muhammad bin Muhammad Ar-Ra’ini Al-Maliki. Beliau wafat pada tahun 954 H (hlm: 1).
Mutammimah ditulis mualllif sebagai penyempurna Kitab Matan Jurumiyah karya Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Ash-Shonhaji atau lebih dikenal dengan Syaikh Ash-Shonhaji. Kitab ini bisa dijadikan perantara memahami kitab-kitab ilmu nahwu yang lebih tinggi (hlm: 2), seperti Alfiyah karya Syaikh Muhammad bin Abdulloh bin Malik Al-Andalusy (Imam Ibnu Malik), Syarah Ibnu ‘Aqil ala Alfiyyah Ibnu Malik karya Syaikh Abdullah Baha'uddin bin Abdullah bin Abdur Rachim bin Abdullah bin Aqil Al-Hasyimy, dan lain-lain.
Kitab Mutammimah terdiri atas beberapa bab dan fashl, diantaranya bab kalam dan susunannya, i’rab dan bina’, mengetahui tanda-tanda i’rab (rafa’, nashob, khafdl/jer, jazem), pembagian isim-isim yang di-i’rab, baik dengan harakat maupun huruf, mengira-ngirakan harakat, ism ghoiru munshorif, nakirah dan ma’rifat, dlomir dan mudlmar, ‘alam, ism-ism isyarah, ism maushul, ism yang di ma’rifat-kan dengan adat, ism yang disandarkan pada ism ma’rifat, ism-ism yang dibaca rafa’, fa’il, naibul fa’il (maf’ul yang tidak disebutkan fa’il-nya), mubtada’ dan khabar, amil-amil yang bisa masuk pada mubtada’ dan khabar, kana wa akhwatuha, huruf yang diserupakan dengan laysa, af’alul muqarabah, jenis kedua dari ‘amil nawasikh, la yang beramal seperti amalnya inna, jenis ketiga dari ‘amil nawasikh, ism-ism yang dibaca nashab, maf’ul bih, isytighal, munada, munada yang disandarkan pada ya’ mutakallim, maf’ul muthlaq, maf’ul fiih, maf’ul min ajlih, maf’ul ma’ah, isim yang diserupakan dengan maf’ul, hal, tamyiz, mustatsna, isim-isim yang dibaca jer, jer dengan idlofah, i’rab-nya beberapa fi’l, na’at, ‘athof, taukid, badal, ism yang beramal seperti amalnya fi’l, tanazu’ fi al-‘amal (berselisih dalam amal), ta’ajjub (kekaguman), ‘adad (bilangan) dan waqaf (perhentian) (hlm: 132-135).
Syaikh Syamsuddin Al-Maliki menyajikan pembahasan-pembahasan yang lebih rinci dan mendetail, juga contoh-contoh pembahasan yang mudah dipahami oleh seorang pelajar atau santri. Seperti ketika beliau menjelaskan mengenai kalam yang dijelaskan lebih rinci dibandingkan kitab Matan Al-Jurumiyah. Beliau menjelaskan bahwa kalam adalah lafadz yang tersusun dan berfaidah serta disengaja pengucapannya. Kalam bisa tersusun minimal terdiri dari dua ism. Contoh: زيد قائم. Atau terdiri dari fi’l dan ism. Contoh: قام زيد (hlm: 2).[]