Terjemah Al Hikam Ibn Athaillah
Rincian Buku :
» Pengarang | : Syeikh Ahmad Athaillah |
» Alih Bahasa | : Achmad Sunarto |
» Penerbit | : Mutiara Ilmu |
» Cover | : HC (Hard Cover) |
» Dimensi | : 15 x 21 cm |
» Isi Kertas | : HVS Paper |
» Jumlah Halaman | : viii + 376 Hal. |
» Berat | : 500 Gram |
Deskripsi Produk
Syekh Ahmad ibn Muhammad ibn Abdul Karim ibn Atha'illah al-Jadzami al-Maliki as-Sakandari, atau lebih popular dengan sebutan Syekh Ibn Atha'illah as-Sakandari lahir di Iskandariah atau Alexandria (Mesir) pada 648 H/1250 M, dan meninggal di Cairo (Mesir) pada 1309 M. Julukan as-Sakandari merujuk kota kelahirannya itu.
Ia hidup di Mesir di masa kekuasaan Dinasti Mamluk. Sejak kecil, Ibn Atha'illah dikenal gemar belajar. Ia menimba ilmu dari beberapa syekh secara bertahap. Gurunya yang paling dekat adalah Abu al-Abbas Ahmad ibn Ali as-Anshari al-Mursi, murid dari Abu al-Hasan al-Syadzili, pendiri tarekat al-Syadzili.
Dalam bidang fikih, ia menganut dan menguasai madzhab Maliki. Sedangkan di bidang tasawuf ia termasuk pengikut sekaligus tokoh tarekat al-Syadzili. Ia dikenal luas sebagai seorang ''master'' (syekh besar) ketiga di lingkungan tarekat sufi Syadziliyah.
Dibandingkan kedua gurunya tersebut, Syekh Ibn Atha'illah adalah orang pertama yang menghimpun ajaran-ajaran, pesan-pesan, doa dan biografi pendiri tarekat Syadziliyah (Abu al-Hassan asy-Syadzili) dan penerusnya (Abu al-Abbas al-Mursi), sehingga khazanah tarekat Syadziliyah tetap terpelihara.
Ia menghabiskan hidupnya di Cairo dengan mengajar fikih madzhab Maliki di berbagai lembaga intlektual, antara lain Masjid Al-Azhar. Di kota tersebut, ia pun mengajarkan tarekat sufi Syadziliyah.[]