Terjemah IMRITHI Nahwu Pintar Imrithi
Rincian Buku :
» Penulis | : M. Fathu Lillah |
» Penerbit | : Lirboyo Press |
» Cover | : HC (Hard Cover) |
» Dimensi | : 15 x 23 cm |
» Isi Kertas | : HVS Paper |
» Jumlah Halaman | : viii+ 520 Hal. (BW) |
» Berat | : 1.000 Gram |
» ISBN | : 9786021821179 |
Deskripsi Produk
Ilmu nahwu menjadi pintu masuk untuk mengetahui berbagai kamar-kamar pengetahuan agama yang lain. Sebab, ilmu inilah yang mengantarkan kita dapat membaca dan memahami wacana yang termaktub dalam kitab-kitab yang membahas persoalan syariah, akidah, ataupun keislaman lainnya.
Karenanya, ilmu nahwu menjadi hal yang sangat vital untuk memahami agama. Bagi yang belum memahami ilmu ini dan mempraktikkannya, tidak perlu mencoba untuk berbicara agama mengingat tidak adanya pondasi yang dimiliki.
Salah satu kitab yang sering dipelajari dalam ilmu ini adalah Nazam al-‘Imrithi yang ditulis oleh Syekh Syarafuddin al-‘Imrithi berdasarkan kitab Matn al-Ajurumiyah. Kitab ini memberikan kemudahan bagi para santri yang hendak memahami bidang ilmu itu dengan syair-syair. Hal tersebut memudahkan pembacanya untuk menghafal sekaligus memahaminya.
Namun tidak cukup dengan itu, penulis rupanya meyakinkan para pembaca kitabnya agar bersungguh-sungguh mempelajari bidang keilmuan yang ditulisnya tersebut. Hal itu ditunjukkan dengan beberapa nazam dalam mukaddimahnya. Sebagai fondasi, ilmu nahwu menjadi sangat penting dipelajari guna memahami pengetahuan lainnya, khususnya memahami makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup Muslim.
Bagian-bagian yang demikian inilah yang ditulis Amien Nurhakim dalam bukunya Untaian Motivasi dalam Nadhom al-‘Imrithi. Ia tidak saja menguraikan nazam-nazam tersebut secara sempit, tetapi juga memperluasnya dengan melakukan intertekstual, yakni memberikan penguatan argumentasi dengan referensi lainnya.
Soal pentingnya penguasaan ilmu nahwu itu, misalnya, Amin mengutip pernyataan Imam Jalaluddin al-Suyuthi yang disajikan Syekh Majid Muhammad al-Raghib dalam Syarh al-Durrah Nadhm al-Ajurumiyah. Menurut al-Suyuthi, nahwu merupakan ilmu yang dibutuhkan dalam segala bidang ilmu. Bahkan, orang yang tidak memahami bidang itu dilarang berbicara mengenai Al-Qur’an dan Hadis.