Kitab Kuning Tafsir Surat Yasin Hamami
Rincian Kitab:
Penulis | : Syekh Hamami Zadah |
Penerbit | : Al Haramain |
Jilid Cover | : Kurasan |
Dimensi | : 19 x 27 cm |
Isi Kertas | : Nanking Paper |
Jumlah Halaman | : 28 Hal |
Berat | : 50 Gram |
Deskripsi Produk
Dalam tafsirnya, Syaikh Hamami segera menerangkan musabab turunnya surah Yasin ini dengan menukil sebuah riwayat bahwa dahulu orang-orang kafir berkata bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi ataupun rasul. Muhammad tak lain ialah seorang yatim yang diasuh Abu Thalib, yang tak pernah pergi ke perpustakaan maupun pergi ke seorang guru untuk belajar. “Mana mungkin orang semacam itu mengaku sebagai nabi?” ingkar para kafir.
Akhirnya Allah membantah tuduhan mereka dengan menurunkan surah Yasin dan menegaskan bahwa Muhammad memanglah seorang rasul melalui ayat “innaka laminal mursalin.. sungguh kau adalah di antara seorang rasul,” (Yasin: 3), bukan seperti yang mereka pungkiri. Bahkan Allah memulai surah tersebut dengan Yasin, sebuah kalimat atau kosakata yang belum pernah mereka dengar samasekali, dan kemudian disusul dengan sumpah atasnama al-Quran al-Hakim, sebuah kitab suci yang mengandung kesusastraan yang tak tertandingi. Lengkap sudah.
Masih dalam bagian awal, setelah menjelaskan sababnuzul, lalu Syaikh Hamami membeberkan banyak keutamaan yang tersimpan dalam surah Yasin. Di antaranya adalah hadits Nabi “Bahwa setiap sesuatu memiliki hati, dan hatinya al-Quran adalah surah Yasin. Barangsiapa yang membacanya, maka Allah menuliskan untuknya ganjaran sebanding dengan membaca al-Quran sepuluh kali.
Riwayat lain berkata, “Sebelum menciptakan alam semeseta, sesungguhnya Allah Swt membaca surah Ya-sin, dan Thaha selama dua ribu tahun. Lalu ketika para malaikat mendengar-Nya, mereka berkata; sungguh beruntung umat Muhammad (dengan) turunnya dua surah ini kepada mereka. Sungguh beruntung ia yang menghafal (serta mengamalkan) keduanya. Dan sungguh beruntung lisan-lisan yang melantunkan keduanya.”
Masih banyak lagi keutamaan surah Yasin hingga, “…jika (surah Yasin) dibacakan kepada orang buruk yang telah meninggal, maka siksanya akan diringankan. Atau jika ia merupakan orang baik-baik, maka akan menjadi penenang dan bekal bagi ruhnya di surga, sebab kuburan adalah taman di antara taman-taman surga, ataupun lubang di antara lubang-lubang neraka.”