Jakarta – Bencana banjir yang terjadi di Malaysia menjadi musibah terparah di negara tersebut. Sebanyak 27 orang dikabarkan tewas.
Di tengah kabar duka tersebut, terselip hal menyedihkan lainnya. Sekitar dua sampai tiga juta buku dikabarkan rusak terendam banjir yang ada di Gudang Big Bad Wolf dan toko buku BookXcess@Wolf Housedi Section 33 di Taman Alam Indah, Selangor.
Salah satu pendiri Big Bad Wolf Books, Adrew Yap mengatakan total kerugian masih dievaluasi sampai sekarang dan bakal memakan waktu yang lama.
“Dari perkiraan awal, jutaan buku pasti telah hancur dan tidak bisa diselamatkan, bersama dengan beberapa peralatan yang tersimpan di gudang,” ungkapnya dilansir dari The Star, Kamis (30/12/2021).
Andrew Yap mengatakan saat ini masih melakukan pembersihan gudang dan pemindahan buku-buku yang rusak karena jamur dan terendam banjir.
“Hanya gudang di Wolf House yang terletak di Section 33 yang ditutup sementara karena membutuhkan pembersihan dan renovasi total karena mengalami kerusakan yang sangat parah,” ungkapnya.
Meski pihak Big Bad Wolf kehilangan sekitar 3 juta buku, namun pihaknya optimis tidak akan menganggu penyelenggaraan Big Bad Wolf yang selama pandemi digunakan jalur online.
“Kami juga tetap menyumbangkan buku kepada masyarakat sekitar yang terdampak banjir. Kami juga berharap dapat bekerja sama dengan mereka yang berada di sekitar gudang kami,” lanjutnya.
Big Bad Wolf Books disebut sebagai pameran buku terbesar di Asia. Pertama kali digelar di Malaysia pada 2008, Big Bad Wolf bertujuan untuk menjangkau penjualan buku secara terjangkau.
Big Bad Wolf Books memiliki misi untuk mengubah dunia dengan menggalakkan budaya membaca sejak dini dan menyediakan akses buku yang berkualitas. Bazar buku termurah itu pun sudah merambah ke Indonesia dan menggelar pamerannya sejak beberapa tahun belakangan.
Sumber : https://hot.detik.com/